Singkat cerita
Aku sedih, saat aku membuka Alkitab, teringat kamu membuka Al-Quran. Saat aku berjalan menuju Gereja, tujuanmu menuju adalah Masjid. Saat aku memakai kalung Salib, engkau menggenggam Tasbih. Saat aku menyanyikan Pujian, kamu justru melantunkan Shalawat. Saat kita harus berjarak hanya karena perbedaan agama, aku sedih, saat kita berjarak walau kenyataan kita dekat.
Aku sedih saat semua orang menggunjing perbedaan kita. Mengapa? Mengapa Tuhan menyatukan bila sebenarnya kita hanya untuk di pisahkan. Orang lain menatap kita seolah-olah ingin berkata.. Kita telah salah menjalani hubungan yang lebih dari temen. Aku juga tahu kalau berpacaran dengan agama Islam tidak ada ajurannya, dan aku cukup paham bahwa aku tidak bisa menikahi pria yang berbeda keyakinan. Lantas, apa salahnya kami bersama untuk sementara ini? Kadang aku benci orang-orang yang memandang hubungan kami dengan sebelah mata.
Aku tidak ingin keluar dari agama megahku. Aku tak ingin mengambil keputusan yang seharusnya tak ku ambil. Aku tak bisa mengorbankan Yesusku demi duniaku. Aku tak bisa mengingkari janjiku. Aku tak bisa jauh dari Tuhanku dan gerejaku :( aku tak terbiasa dengan semuanya.
Meski itu ketahuilah, kamu adalah yang terindah diantara yang terindah. Tuhanmu menciptakan engkau sangatlah indah. Sekarang bila aku jatuh cinta, bilaku terlanjur sayang apalah dayaku? apakah Tuhanmu akan marah jika aku menyayangi dan mencintaimu? Bisa tanyakan Singkat cerita
Aku sedih, saat aku membuka Alkitab, teringat kamu membuka Al-Quran. Saat aku berjalan menuju Gereja, tujuanmu menuju adalah Masjid. Saat aku memakai kalung Salib, engkau menggenggam Tasbih. Saat aku menyanyikan Pujian, kamu justru melantunkan Shalawat.
Saat kita harus berjarak hanya karena perbedaan agama, aku sedih, saat kita berjarak walau kenyataan kita dekat. Aku sedih saat semua orang menggunjing perbedaan kita. Mengapa? Mengapa Tuhan menyatukan bila sebenarnya kita hanya untuk di pisahkan. Orang lain menatap kita seolah-olah ingin berkata.. Kita telah salah menjalani hubungan yang lebih dari temen. Aku juga tah, bolehkah aku yang bukan umatnya, mencintai hambanya?
No comments:
Post a Comment